Showing posts with label Tokoh-Tokoh. Show all posts
Showing posts with label Tokoh-Tokoh. Show all posts

Thursday, 8 May 2014

K.H. Abdurrahman Wahid





            K.H.  Abdurrohman Wahid atau di kenal sebagai Gus Dur lahir di jombang, Jawa Timur, pada 7 September 1940 dari pasangan Wahid Hasyim dan Solichah. Beliau adalah putra pertama dari enam bersaudara dari keluarga yang sangat terhormat dalam komunitas Muslim Jawa Timur. Kakek dari Ayahnya adalah K.H. Hasyim Asyari pendiri Nahdhotul Ulama (NU), sementar kakek dari pihak Ibu, K.H. Bisri Syamsuri, adalah pengajar pesantren pertama yang mengajar kelas pada perempuan. Ayah Gus Dur, K. H. Wahid Hasyim, terlibat dalam gerakan Nasoinalis dan menjadi Menteri Agama tahun 1949.

            Pada saat Ayahnya menjadi Menteri Agama, Gus Dur ikut hijrah ke Jakarta dan masuk di SD KRIS sebelum masuk ke SD Matrama Perwari. Pendidikanya berkanjut pada 1954 di Sekolah Menengah Pertama dan tidak naik kelas, tapi bukan karena persoalan intelektual. Ibunya lalu mengirimnya ke Yogyakarta untuk meneruskan pendidikan. Pada 1957, setelah lulus SMP , beliau pindah ke Magelang untuk belajar di Pesantren Tegalrejo. Beliau mengembangkan reputasi sebagai murid bebakat, menyelesaikan pendidikan pesantren dalam waktu dua tahun (seharusnya empa tahun).

            Pada 1959, Gus Dur pindah ke Pesantren Tambak Beras di Jombang dan mendapatkan pekerjaan pertamanya sebagai guru dan kepala madrasah. Pada 1963, Gus Dur menerima beasiswa dari Departemen Agama untuk belajar di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, namun tidak menyelesaikannya karena kekritisan pikirannya. Gus Dur lalu belajar di Universitas Baghdad. Meskipun awalnya lalai, Gus Dur bisa menyelesaikan pendidikannya di Universitas Baghdad tahun 1970.

            Beliau pergi ke Belanda untuk meneruskan pendidikannya, guna belajar di Universitas Leiden. Gus Dur lalu pergi ke Jerman dan Perancis sebelum kembali ke Indonesia pada tahun 1971. Gus Dur kembali ke Jakarta dan bergabung dengan Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), organisasi yang terdiri dari kaum intelektual Muslim progresif dan social demokrat.

            Pada Musawarah Nasional 1984, Gus Dur didaulat sebagai Ketua Umum NU. Selama masa jabatan pertamanya, Gus Dur fokus mereformasi system pendidikan pesantren dan berhasil meningkatkan pendidikan pesantren sehingga dapat menandingi sekolah sekuler.

            Pada 20 Oktober 1999, MPR kembali besidang dan memilih presiden baru. Abdurrahman Wahid kemudian terpilih sebagai Presiden Indonesia ke-4.

            Dan akhirnya pada tanggal 30 Desember 2009, Gus Dur meninggal dunia karena sakit komplikasi dan di makamkan di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.









Sumber : Http://www.tokohindonesia.com (dengan perubahan)

Prof. Dr. H. MUNAWIR SJADZALI, M.A.

Prof. Dr. H. Munawir sjadzali, M.A. Meninggal dunia di rumah sakit pondok indah, Jakarta, jum’at 23 Juli 2004 pukul 11:20 akibat serangan stroke dan komplikasi beberapa penyakit. Jenazah mantan anggota Dewan Pertimbangan Agung (1993-1998), ini di makamkan di tempat pemakaman keluarga Giritama, Bogor, Jawa Barat. Pria kelahiran Desa Karanganom, Klaten, 7 November 1952, ini meninggalkan seorang istri dan enam anak.

Masa kecil dilalui di desa kelahiranya dalam keluarga sederhana dan taat beragama. Ayah dan Ibunya (Bu nyai Tas’iyah) mendidiknya dengan ilmu agama. Ia pun berkisah suatu ketika untuk menebus ijazah, karena ketiadaan uang, ibunya menjanjikan akan menjual glugu (batang pohon kelapa) di depan rumahnya. Lalu setelah ia menebus ijazah, tiba di rumah ia kaget, karena glugu glugu masih tetap tegak berdiri.

Sang Ibu menjual kainnya. “Lalu bagaimana kalau Ibu mau ganti kain?” Ibunya tenang menjawab, “Kan bisa memakai sarung punya Ayah.” Anak sulung dari tiga bersaudara ini pun tidak kuat membendung air matanya. Ia tersedu, bersimpuh di pangkuan ibunya.

Selesai SMP, ia melanjutkan ke Pesantren dan Sekolah Tinggi Islam Mambaul Ulum di Solo sehingga tamat 1943. Ia bercita-cita kuliah di Al-Azhar, Cairo, Mesir, tapi tidak kesampaian karena ayahnya, Kiai Mughoffir pemimpin Pesantern  di Klaten, seorang ahli Nahwu (tata bahasa Arab) tidak mampu membiayai. Batal kuliah, ia lalu mengajar di SD Islam Gunungjati, Unggaran, 1944. Sehabis Revolusi kemerdekaan, ia pindah ke Jakarta. Rajin keluar masuk perpustakaan, ia menulis buku berjudul “Mungkinkah Negara Indonesia Bersendikan Islam?” pada 1950. Buku ini membuat bung Hatta tertarik pada Munawir muda. Bung Hatta pun memfasilitasinya dengan member pekerjaan Munawir sebagai staf Seksi Arab/Timur Tengah Deplu (1950). Di Deplu, harapanya untuk belajar di luar negeri terkabul di University of Exeter, Inggris.

Kemudian ia menjadi Atase/Sekretaris III Kedutaan Besar RI di Wasihngton, AS (1956-1959). Pada masa ini, ia menyempatkan diri melanjutkan di Georgetown University Amerika Serikat sehingga memperoleh ijazah Master of Atr bidang Filsafat dengan tesis Indonesia’s Moeslem Parties and Their Polotical Concepts (1959). Kemudian ia menjabat Kepala bagian Amerika Utara, Deplu (1959-1963). Ia dipercaya menjabat Kuasa Usaha, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Sri Langka (1965-1968). Kemudian ia di tarik ke Jakarta menjabat Kepala Biro, Tata Usaha Sekretariat Jenderal, Deplu (1969-1970). Lalu bertugas di Kedutaan Besar Republik Indonesia di London (1971-1974), sebelum di angkat menjadi Biro Umun, Deplu (1975-1976). Lalu di angkat menjabat Duta Besar di Emirat Arab, Bahrain dan Qatar (1976-1980), sebelum di tarik kembali ke Jakarta Dirjen Politik Deplu (1980-1983). Kemudian di angkat menjabat Menteri Agama Republik Indonesia (1983-1993). Selepas itu, ia pun mengakhiri karir dan pengabdiannya pada Negara sebagai Ketua Komnas HAM.

Dalam pengabdiannya, ia telah mendapatkan sejumlah penghargaan, termasuk dari sejumlah Negara sahabat. Antara lain, penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana dan Satyalecana Karya Satya Kelas II dari pemerintah Indonesia, Great Cordon of Merit dari Pemerintah Qatar, Medalliaon of the Order of Quwait-Special Class dari Quwait, dan Heung in Medal-Second Class dari Korea Selatan.












Sumber : Http://www.tokohindonesia.com (dengan perubahan)

Wednesday, 7 May 2014

AL KHAWARIZMI

Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi (محمد ين موسى الخوارزمي ) adalah seorang ahli matematika, astronomi, astrologi, dan geografi yang berasal dari Persia. Lahir sekitar tahun 780 di Kharizm (sekarang Khiva,Uzbekistan ) dan wafat sekitar tahun 850. Hampir sepanjang hidupnya, ia bekerja sebagai dosen di sekolah Kehormatan di Baghdad.

            Buku pertamanya, al jabar, membahas solusi sistematik dari linear dan notasi kudrat. Sehingga baliau di sebut bapak Aljabar. Translasi bahasa Latin dari Aritmatika beliau yang memperkenalkan angka india, kemudian diperkenalkan sebagai system penomoran posisi Desimal dari dunia Barat pada abad ke-12. Beliau merevisi dan menyesuaikan Geografi Ptolemeus sebaik mengerjakan tulisan-tulisan tenteang astronomi dan astrologi.

            Kontribusi beliau tak hanya berdampak besar pada matematika, tapi juga dalam kebahasaan. Kata Aljabar berasal dari kata al-jabr, satu dari dua operasi dalam matematika untuk menyelesaikan notasi kuadrat, yang tercantum dalam buku baliau. Kata logarisme dan logaritma di ambil dari kata Algorismi, Latinisasi dari nama beliau. Nama beliau juga di serap dalam bahasa Spanyol Guarismo dan dalam bahasa Portugis, Algorismo yang berarti digit.

            Sedikit yang dapat diketahui dari beliau, bahkan lokasi tempat lahirnya sekalipun. Nama beliau mungkin berasal dari Khawarizm (Khiva) yang berada di Provinsi Khurasan pada masa kekuasaan Bani Abbasiyah (sekarang Xorazm, salah satu Provinsi di Uzbekistan). Gelar beliau adalah Abu ‘abd Allah (ابو عبد الله) atau Abu Ja’far.

            Metode beliau dalam menyelesaikan linear dan notasi kuadrat dilakukan dengan meredusi notasi ke dalam 6 bentuk standar (dimana b dan c adalah angka positif)

            Angka ekual kuadrat (ax2=c)
            Angka ekual akar (bx=c)
            Kuadrat dan akar ekual (ax2 + bx = c)
            Kuadrat dan angka akar ekual (ax2 + c = bx)
            Akar dan angka kuadrat ekual (bx + c = ax2)
            Kuadrat ekual akar (ax2 = bx)

            Dengan membagi koefisien dari kudrat dan menggunakan dua operasi Aljabar (الجبر penyimpanan atau melengkapkan) dan Al-Muqabala (menyeimbangkan). Aljabar adalah proses memindahkan unit negative, akar dan kuadrat dari notasi dengan menggunakan nilai yang sama di kedua sisi. Contohnya, 2x = 40x 4x2 di sederhanakan menjadi 5x2 = 40x. Al-muqabala adalah proses memberikan kuantitas dari tipe yang sama ke sisi notasi. Contohnya, x2 + 14 = x + 5 di sederhanakan ke x2 + 9 = x.









Sumber : Http://mathbox.wordpress.com (dengan perubahan)

Sunday, 4 May 2014

Ibn Khaldun

IBN KHALDUN


      Abd Al-Rahman Ibn Muhammad Ibn Khaldun (عبد الرحمن ابن محمد ابن خلد) atau lebih dikenal dengan Ibn Khaldun merupakan salah seorang pakar sejarah Islam yang hidup antara tahun 1332 - 1395. Nama lengkapnya adalah Abd Al-Rahman Ibn Muhammad Ibn Muhammad Ibn Abi Bakr muhammad Ibn Al Hasan Ibn Khaldun lahir pada 27 Mei 1332 di Tunisia dan meninggal 17 Maret 1406 di Kaherah, Mesir.

      Keluargan Khaldun merupakan orang berada yang memberikan pendidika terbaik kepadanya. Ibn Khaldun merupakan seorang pakar sejarah Arab yang teragung, juga dikenali bapak sejarah kebudayaan dan sains sosial modern. Ibn Khaldun pernah membuat karya berjudul Muqaddimah ("Pengenalan"). Ibn Khaldun juga menulis sejarah Muslim di Afrika Utara yang terulung.

        Ibn Khaldun menjabat beberapa jabatan di bawah pemerintah Tunisia dan Maroko dan pada tahun 1363 bertindak sebagai duta raja Moor di Granada untuk Pedro Kejam Castile "the Cruel of Castile". Ibn Khaldun berlayar ke Alexandria pada Oktober 1382, dimana beliau menhabiskan hidupnya sebagai guru di Universitas AL-AZHAR, Kiaro, Mesir. Ibn Khaldun juga pernah di lantik hakim Diraja oleh Sultan Abul Abbas, Kairo dan bertanggung jawab mengatur penyerahan diri bandar Damsyik pada masa pemerintahan Sultan faraj.

       Karya teragungnya  bermula dari penulisan mengenai sejarah orang-orang Arab dan Barber. Ibn Khaldun juga mempercayai bahwa perkara yang di karuniakan Alloh bisa dibuktikan secara emperikal.

         Ibn Khaldun juga memjukan konsep ekonomi, perdagangan, dan kebebasan. Ibn Khaldun membangun ide bahwa tugas kerajaan hanya mempertahankan rakyatnya dari keganasan, melindungi harta diri sendiri, menhalangi penipuan dalam perdagangan, mencetak dan mengurusi penghasilan uang, dan melaksanakan kepemimpinan polotik bijaksana dengan perpaduan sosial dan kuasa tanpa paksaan.

     Dalam segi ekonomi, Ibn Khaldun memajukan teori nilai dan kaitanya dengan tenaga buruh, memperkenalkan pembagian tenaga kerja, memperkenalkan pemasaran terbuka, menyadarkan kesan dinamik permintaan atas harga dan keuntungan, menolak cukai yang tinggi, dan percaya kebebasan memilih bagi rakyat untuk bekerja keras demi diri mereka sendiri.

         Ibn Khaldun terkenal karena hasil kerjanya dalam sosiologi, astronomi, numerologi, kimia, dan sejarah. Secara perseorangan, Ibn Khaldun telah meletakkan titik awal tradisi intelek pemikiran bebas Islam dan Arab, tanggungjawab pemerintah, efisiensi pemasaran, penyiasatan sains empirikal, pengkajian sosiologi, dan penyelidikan sejarah.



Sunber : Http://ms.wikipedia.org (dengan perubahan)